Juni 16, 2025

Workshop WC-KOEn Jadi Pusat Edukasi Sanitasi Inovatif

Workshop WC-KOEn kembali dipercaya oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur untuk melaksanakan pelatihan angkatan ke-2 bagi Pelaksana Program Kesehatan Lingkungan (Kesling).

Workshop WC-KOEn kembali dipercaya oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur untuk melaksanakan pelatihan angkatan ke-2 bagi Pelaksana Program Kesehatan Lingkungan (Kesling).

Surabaya, Postindonesia.com,- Workshop WC-KOEn kembali dipercaya oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur untuk melaksanakan pelatihan angkatan ke-2 bagi Pelaksana Program Kesehatan Lingkungan (Kesling).

Pelatihan yang digelar pada hari Kamis, (12/6/2025) di Perumahan Griya Kebraon Barat IX Blok BH No. 22, Surabaya, untuk Peningkatan Kapasitas Implementasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar Berbasis Teknologi Tepat Guna (TTG) di Provinsi Jawa Timur.

Dalam kegiatan tersebut kembali sang maestro sanitasi DR. Koen Irianto Uripan S.H., M.M., dipercaya Dinkes Jatim untuk menjadi mentor bagi Pelaksana Kesling dan Puskesmas dari 13 kabupaten/kota di Jatim.

Sebanyak 22 peserta pelatihan berasal dari Kabupaten Bojonegoro, Probolinggo, Kediri, Madiun, Malang, Blitar, Pacitan, serta Kota Probolinggo, Kediri, Madiun, Blitar, Malang dan Batu.

DR Koen Irianto Uripan dipercaya oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur menjadi mentor dalam pelatihan angkatan ke-2 bagi Pelaksana Program Kesehatan Lingkungan (Kesling).
DR Koen Irianto Uripan dipercaya oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur menjadi mentor dalam pelatihan angkatan ke-2 bagi Pelaksana Program Kesehatan Lingkungan (Kesling).

Ika Puspita Sari dari Dinas Kesehatan Jawa Timur mengatakan, pelatihan ini bertujuan memperkuat pemahaman teknis dan kapasitas peserta pelatihan mengimplementasikan STBM 5 Pilar, khususnya Pilar 1 (Stop BABS), Pilar 4 (Pengelolaan Sampah), serta Pilar 5 (Pengelolaan Limbah Cair).

“Pelatihan ini penting agar peserta bisa memberikan bimbingan teknis kepada masyarakat di wilayah masing-masing dalam penerapan TTG STBM yang tepat, mudah dan aplikatif,” ujar Ika kepada awak media.

Menurutnya, kegiatan ini menggunakan metode pembelajaran yang menyeluruh, mulai dari pemaparan materi, diskusi, simulasi, hingga praktek langsung. Disini tempat belajar STBM 5 Pilar yang kami butuhkan.

Dalam pelatihan ini, DR. Koen Irianto Uripan terjun langsung memberi materi dan pelatihan teknis dalam pembuatan komposter, grease trap, IPLCRT (Instalasi Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga) serta biofermentor dan septic tank cor yang efisien, cepat dan mudah dibuat oleh masyarakat.

“Pendekatan kami sangat sederhana dan aplikatif. Kami ingin siapa saja, bahkan warga desa, bisa menerapkan teknologi ini sendiri,” ungkap DR. Koen Irianto Uripan, alumnus Sekolah Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya.

Workshop WC-KOEn kini diakui sebagai aset edukasi dan menjadi laboratorium mini sanitasi di Jawa Timur. Fasilitas ini menjadi role model edukatif berbasis praktik lapangan yang diharapkan bisa direplikasi ke berbagai wilayah lain di Indonesia.

“Workshop WC-KOEn ini terbuka untuk pelajar, mahasiswa, komunitas maupun masyarakat umum yang ingin belajar tentang pengelolaan sanitasi secara praktis dan aplikatif,” ujar DR. Koen.

Kolaboratif antara DR. Koen Irianto dan Dinkes Jatim menunjukkan komitmen sekaligus langkah nyata mempercepat langkah pencapaian sanitasi layak dan perubahan perilaku masyarakat menuju Indonesia Sehat melalui implementasi TTG yang terintegrasi dengan kebijakan STBM.