Juni 24, 2025

DR Koen Irianto Uripan, Inovator Jatim ODF 2025 Jebolan Unair

DR Koen Irianto Uripan, Inovator Jatim ODF 2025 Jebolan Unair

DR Koen Irianto Uripan, Inovator Jatim ODF 2025 Jebolan Unair

Surabaya, Posindonesia,- DR. Koen Irianto Uripan, S.H., M.M., jebolan dari Universitas Airlangga Surabaya dan tokoh penggerak perubahan perilaku sanitasi di Jawa Timur, menjadi salah seorang sosok penting di balik suksesnya deklarasi Open Defecation Free (ODF) Provinsi Jawa Timur tahun 2025.

Dalam deklarasi itu DR. Koen mendapat apresiasi langsung dr. Then Suyanti, M.M., Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI dan Ketua Tim verifikasi ODF Nasional, atas kiprah DR Koen Irianto Uripan yang ikut andil dalam membangun bidang sanitasi dan kesehatan masyarakat di Jawa Timur.

“Pak Koen bersama dengan WC-KOEn telah menunjukkan bagaimana inovasi sanitasi dapat berjalan baik melalui pendekatan humanis dan edukatif. Hal ini mampu menginspirasi kami bahwa perubahan datang dari ketulusan dan kerja nyata dilapangan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, lewat pendekatan khas yang berbasis pada budaya lokal, edukatif, dan partisipatif, DR Koen telah berhasil mendorong ribuan keluarga di desa-desa tertinggal guna menghentikan praktik buang air besar sembarangan. Komitmen itulah yang menggerakkan perubahan nyata bagi masyarakat.

DR. Koen menjadi motor penerapan STBM 5 Pilar, meliputi: (1) stop buang air besar sembarangan, (2) cuci tangan pakai sabun, (3) pengelolaan air minum dan makanan, (4) pengelolaan sampah, dan (5) pengelolaan limbah cair. Kesemuanya itu menjadi tolok ukur keberhasilan sanitasi berkelanjutan di tingkat rumah tangga.

DR Koen Irianto Uripan bersama dr. Then Suyanti, M.M., Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI dan Ketua Tim verifikasi ODF Nasional, di stand pameran WCKOen
DR Koen Irianto Uripan bersama dr. Then Suyanti, M.M., Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI dan Ketua Tim verifikasi ODF Nasional, di stand pameran WCKOen

“Deklarasi Provinsi Jatim ODF Pilar 1 bukan akhir, melainkan awal dari gerakan sanitasi sehat yang menyeluruh. Tujuan utamanya adalah menciptakan masyarakat sehat dan sadar lingkungan serta mandiri di dalam perilaku hidup bersih,” tegas maestro sanitasi.

Dapat diketahui, pada awal tahun 2010, ketika isu buang air besar sembarangan (BABS) masih belum dianggap dan hanya menjadi masalah-masalah pinggiran, DR. Koen telah merintis program “Cicilan Jamban Sehat Tanpa Agunan” di Sidoarjo dan Surabaya.

Dirinya mengedukasi masyarakat untuk menabung demi memiliki jamban sehat, bahkan membuka skema cicilan hingga 12 bulan tanpa bunga dan tanpa jaminan apa pun. Saat itu, lebih dari 19.000 orang warga Surabaya masih BABS.

Dengan kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat, kerja keras tanpa lelah, DR Koen akhirnya berhasil menyentuh hati, sekaligus membangun kepercayaan publik bahwa sanitasi itu adalah hak dasar dan tanggung jawab bersama yang pada akhirnya membawa dampak positif hingga sekarang.

“Kegigihan dan pengabdian DR. Koen luar biasa. Melalui WC-KOEn, ia telah memberi dampak besar dan inspiratif pada perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Surabaya dr. Kartika Sri Rejeki M.M.

 

Warsono, TM