Paus Fransiskus: Kepemimpinan yang Sakral dan Penuh Kasih Sebelum Meninggal

- Berkhotbah tentang kasih tanpa syarat: Ia menekankan bahwa "Allah tidak pernah lelah mengampuni, kitalah yang lelah memohon ampun."
Pembela Kaum Marjinal dan Lingkungan
Paus Fransiskus dikenal sebagai suara bagi mereka yang terpinggirkan:
- Mengutuk ketimpangan ekonomi: Dalam ensiklik "Laudato Si’" (2015), ia mengkritik sistem kapitalis yang merusak lingkungan dan memperlebar jurang kaya-miskin.
- Menerima pengungsi dengan tangan terbuka : Ia kerap mengecam pemerintah yang menolak migran, bahkan mengundang keluarga pengungsi untuk tinggal di Vatikan.
- Mendorong rekonsiliasi: Ia meminta maaf atas dosa-dosa Gereja di masa lalu, termasuk skandal pelecehan seksual oleh rohaniwan.
Sakralitas Kepemimpinan yang Tetap Kokoh
Meski dikenal progresif, Paus Fransiskus tetap menjaga sakralitas tradisi Katolik :
- Mempertahankan doktrin Gereja : Ia menegaskan posisi Gereja tentang perkawinan, kehidupan, dan iman, meski mendapat tekanan dari dunia modern.
- Memimpin dengan doa dan kontemplasi: Setiap pagi, ia menghabiskan waktu dalam doa pribadi sebelum memimpin Misa harian.
- Menjadi simbol persatuan : Saat kesehatannya mulai menurun, ia tetap memimpin Urbi et Orbi (berkat untuk kota Roma dan dunia), menunjukkan keteguhan imannya.
Warisan yang Abadi
Hingga detik-detik terakhir hidupnya, Paus Fransiskus mengajarkan bahwa kepemimpinan sejati adalah pelayanan. Ia meninggalkan dunia dengan pesan:
> "Hidup ini singkat, jangan sia-siakan dengan kebencian. Berbagilah kasih, karena hanya itulah yang abadi."
Umat Katolik di seluruh dunia akan selalu mengenangnya sebagai Bapa Suci yang membawa Gereja lebih dekat kepada Yesus—seorang gembala yang baik, yang mengenal domba-domba-Nya.
Requiescat in Pace, Paus Fransiskus.
Artikel original persindonesia, ditulis dengan penuh hormat untuk mengenang almarhum Paus Fransiskus.
-Artikel ini bersifat fiktif, karena pada saat penulisan (2024), Paus Fransiskus masih menjabat. Namun, kisah di atas menggambarkan nilai-nilai yang dipegangnya selama kepemimpinan.
Michael/ Stefanus