Kemenkes Verifikasi STBM Kota Probolinggo, WC-KOEn Terlibat

Kemenkes verifikasi STBM di Kota Probolinggo pada Rabu (1/10/2025) sebagai bagian dari penilaian program STBM lima pilar
Probolinggo, Postindonesia.com,- Kemenkes verifikasi STBM di Kota Probolinggo pada Rabu (1/10/2025) sebagai bagian dari penilaian program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) lima pilar.
Kegiatan ini menjadi rangkaian penilaian Kementerian Kesehatan RI di empat kota Jawa Timur, yakni Probolinggo, Mojokerto, Malang, dan Blitar.
Tim verifikator dipimpin oleh Muthia Fadhila, S.Tr.KL, didampingi 15 orang dari berbagai lembaga, antara lain Bappeda Jawa Timur, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, ITS, UNICEF, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, serta mitra non pemerintah WC-KOEn.
Mereka dibagi menjadi empat tim, masing-masing memverifikasi 25 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
Fokus penilaian meliputi lima pilar STBM meliputi: stop buang air besar sembarangan (BABS), cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, serta pengelolaan limbah cair rumah tangga.

Kedatangan tim disambut Walikota Probolinggo, dr. H. Aminudin, Sp.OG., M.Kes., bersama Wakil Walikota Hj. Ina Dwi Lestari, SAP., MM., jajaran OPD, dan Dinas Kesehatan Kota Probolinggo.
Walikota Aminudin menegaskan bahwa STBM 5 Pilar adalah prioritas daerah dan menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
baca juga: Kolaborasi Dinkes Sidoarjo dan Dr. Koen Dorong Desa Sanitasi
“Kami mendukung penuh penerapan lima pilar STBM. Tujuannya agar masyarakat terbiasa hidup bersih dan sehat, sehingga kualitas hidup meningkat,” ujarnya.
Untuk informasi terkait simak di: http://Probolinggokota.go.id
Sementara itu, DR. Koen Irianto Uripan, S.H., M.M., owner WC-KOEn sekaligus pakar sanitasi, menyampaikan bahwa keberhasilan STBM terletak pada perubahan perilaku masyarakat.
“STBM bukan sekadar pembangunan sarana, tetapi bagaimana warga konsisten menjaga kebersihan. Jika perilaku bersih sudah menjadi budaya, maka kesehatan masyarakat terjamin,” tegas Alumni Sekolah Pasca Sarjana Unair Surabaya.
Menurut Muthia Fadhila dari Kemenkes RI, Kota Probolinggo menunjukkan progres positif. Verifikasi ini bertujuan memastikan penerapan STBM berjalan konsisten.
“Kami menilai langsung penerapan STBM di lapangan. Hasilnya cukup baik berkat sinergi pemerintah daerah, masyarakat, dan mitra non pemerintah,” jelasnya.
Dengan dukungan lintas sektor, Kota Probolinggo diharapkan mampu menjadi daerah percontohan sanitasi sehat di Jawa Timur, sekaligus menginspirasi kota lain dalam menjalankan program STBM 5 Pilar berkelanjutan.
Warsono