Juni 22, 2025

Desa Pucangombo Sasaran Edukasi TTG Sanitasi DR Koen

IMG_20250619_145526

Pacitan, Postindonesia.com,- Desa Pucangombo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan menjadi sasaran road show DR Koen Irianto Uripan S.H., M.M. selanjutnya program edukasi Teknologi Tepat Guna (TTG) sanitasi.

Kegiatan edukasi ini adalah lanjutan dari program pelatihan serupa yang sukses digelar pada hari Selasa, (17/06/2025) di Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan.

Dalam kegiatan ini, masyarakat Desa Pucangombo mendapat pelatihan teknis pemasangan jamban sehat yang berbasis kloset hemat air dari SATO, serta edukasi pembuatan septic tank sesuai standar kesehatan.

Kepala Desa Pucangombo, Sarmidi, menyampaikan apresiasi atas kehadiran langsung DR Koen dan tim. Ia berharap program yang telah sukses dilaksanakan di Desa Gemaharjo dapat di replikasi di desanya.

“Sebelumnya saya mengikuti kegiatan di Desa Gemaharjo, dan melihat sendiri antusiasme warganya. Karena itu, saya minta desa kami juga dapat pelatihan yang sama,” ujarnya.

Desa Pucangombo menjadi sasaran lanjutan edukasi TTG Sanitasi dari DR Koen Irianto Uripan
Desa Pucangombo menjadi sasaran lanjutan edukasi TTG Sanitasi dari DR Koen Irianto Uripan

Sebagai bentuk komitmennya, Sarmidi memutuskan untuk memesan 95 unit kloset SATO yang akan dibagikan kepada warganya secara bertahap melalui program sanitasi desa.

Pelatihan yang diberikan DR Koen tidak hanya bersifat teori saja, tetapi langsung  praktik bersama warga. Mereka dilatih serta diajarkan bagaimana memasang kloset hemat air, membangun septic tank menggunakan material lokal, serta cara mengelola air limbah rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan.

“Pelatihan ini sangat membumi. Warga desa kami yang pada awalnya bingung tentang sanitasi, kini mulai paham dan semangat membuat jamban sehat,” ujar Kades Sarmidi.

Menurut DR Koen, perluasan pelatihan ke Desa Pucangombo merupakan bukti nyata bahwa masyarakat membutuhkan teknologi yang tepat, sederhana namun bermanfaat.

“Ini bukan hanya program ‘asal jalan’, tetapi dijemput langsung oleh kebutuhan warga,” ungkap maestro sanitasi lulusan Sekolah Pasca Sarjana Unair, Surabaya.

Pesanan 95 kloset itu jadi bukti bahwa teknologi tepat guna seperti SATO sangat relevan bagi desa-desa yang kesulitan air di musim kemarau seperti Pucangombo,” jelasnya.

DR Koen menambahkan jika kloset SATO buatan LIXIL Jepang, memerlukan satu liter air untuk pembilasan. Hal itulah menjadikannya solusi ideal bagi daerah yang sering mengalami krisis air bersih. Kloset ini telah digunakan di lebih dari 40 negara.

Kegiatan edukasi di Desa Pucangombo adalah bagian dari upaya menciptakan desa sehat. Pelatihan akan terus digelar ke desa-desa lainnya guna memperluas jangkauan edukasi dan pemerataan pada akses sanitasi layak.

Langkah cepat dari Desa Pucangombo menunjukkan bahwa revolusi sanitasi bisa dimulai dari mana saja, selama ada kemauan, edukasi, dan teknologi yang tepat.

 

Warsono, Teguh