Ruwatan Desa Buncitan: Syukur dan Pelestarian Budaya Leluhur

“Semoga Desa Buncitan selalu bebas bala, warga rukun, aman, dan sejahtera. Gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo,” ujarnya penuh harap.
Hari kedua menjadi puncak acara dengan hiburan campursari dan pagelaran wayang kulit oleh dalang kondang Ki Johan, asal Keret, Krembung, Sidoarjo
Pagelaran wayang tersebut dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sedati, tokoh masyarakat, tokoh agama, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta Kepala Desa se-Kecamatan Sedati.
Mujiono menambahkan, ruwatan bukan sekadar ritual, tetapi juga media mempererat tali silaturahmi dan mengedukasi generasi muda akan pentingnya melestarikan warisan budaya.
“Ini momentum untuk mengingatkan kita bahwa kemajuan zaman tak boleh mengikis nilai-nilai luhur nenek moyang,” tegasnya.
Antusiasme warga terlihat dari ramainya lokasi acara sejak pagi. Pedagang kuliner tradisional pun turut meramaikan. Panitia menyajikan hidangan khas seperti lontong Kupang dan aneka jajanan.
Sementara itu, pagelaran wayang kulit yang berkisah tentang “Wahyu Cakraningrat” berhasil memukau penonton dengan alur cerita dan visualisasi menarik.