Juni 23, 2025

Ruwat Desa Banjar Kemuning, Gus Muwafiq Kupas Makna Leluhur

Tradisi Ruwat Desa, Gus Muwafiq Kupas Makna Budaya Leluhur

Tradisi Ruwat Desa, Gus Muwafiq Kupas Makna Budaya Leluhur

Sidoarjo, Postindonesia.com,- Desa Banjar Kemuning, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, sukses menggelar acara “Banjar Kemuning Bersholawat”. KH. Muwafiq hadir sebagai penceramah dalam puncak rangkaian kegiatan Ruwat Desa, Minggu (23/2/2025).

Meskipun acara diguyur hujan namun tetap berlangsung penuh khidmat, dan tidak sama sekali menyurutkan semangat warga Desa Banjar Kemuning mengikuti ceramah dari Gus Muwafiq dan sholawatan.

Pada kesempatan tersebut, KH. Muwafiq, atau yang dikenal dengan sebutan Gus Muwafiq, mengupas makna filosofi di balik tradisi Ruwat Desa dan budaya leluhur lainnya yang masih dilestarikan di tanah Jawa.

Dalam ceramahnya, Gus Muwafiq menjelaskan bahwa Ruwat Desa adalah bentuk dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah diwariskan turun temurun oleh para leluhur. Sebagai pengingat bahwa keberadaan mereka sebagai orang yang membuka desa wajib kita hormati dan diingat.

Ruwat Desa Banjar Kemuning, Gus Muwafiq Kupas Makna Leluhur dalam acara Banjar Kemuning Bersholawat
Ruwat Desa Banjar Kemuning, Gus Muwafiq Kupas Makna Leluhur dalam acara Banjar Kemuning Bersholawat

“Tradisi Ruwat Desa ini adalah salah satu cara untuk menjaga harmoni antara manusia dan alam, serta sebagai upaya memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh warga desa,” tutur Gus Muwafiq.

Selain itu, Gus Muwafiq juga mengupas filosofi Nyadran, yang kerap dilakukan dalam tradisi Ruwat Desa. Nyadran merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan, sekaligus penghormatan kepada leluhur yang telah berjasa mendirikan desa.

“Kita bukan hanya mewarisi tanah dan bangunan, tapi juga budaya nilai-nilai luhur yang harus kita jaga bersama agar tidak sampai tergerus oleh zaman.,” tambahnya.

Sujani, Bupati Swasta (Buwas) Sidoarjo ikut mengapresiasi yang tinggi kepada masyarakat Desa Banjar Kemuning yang tetap mempertahankan warisan leluhur.

“Kegiatan seperti ini tidak hanya memperkuat identitas budaya kita, tapi juga mempererat hubungan antar warga. Saya harap tradisi ruwat desa ini terus dilestarikan di masa mendatang,” ujar Buwas.

Kepala Desa Banjar Kemuning, Zainul Abidin S.H., dalam kesempatan yang sama mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan warga yang turut serta menyukseskan kegiatan ruwat desa yang berlangsung selama tiga hari.

“Istiqosah, Nyadran, Wayang Kulit, hingga puncak acara sholawatan semuanya berjalan lancar. Ini berkat kekompakan warga Banjar Kemuning. Semoga tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi warisan budaya yang berharga bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

 

Suwarno dan tim