“MAOS Sidoarjo Kemas Dakwah Kreatif Lewat NGACO Chapter 2”

Gus Sahal: MAOS Contoh Dakwah Kontekstual
Dalam kesempatan yang sama, Gus Sahal Asrori mengapresiasi penuh gerakan MAOS sebagai pelopor syiar berbasis komunitas. Menurutnya, konsep dakwah seperti NGACO ini justru sangat relevan di era kekinian.
“Kita perlu syiar yang membumi, tapi tetap berisi. MAOS menunjukkan bahwa dakwah tidak harus dalam bentuk ceramah kaku. Bisa lewat nongkrong, touring, atau diskusi ringan—asal ada niat baik dan substansi keislaman,” kata Gus Sahal.
Ia juga mengingatkan pentingnya NU hadir di semua lini, termasuk dunia komunitas, anak muda, dan budaya populer.
Menembus Batas, Menyentuh Generasi
Kegiatan NGACO Chapter 2 ditutup dengan forum diskusi interaktif, bazar kaos MAOS edisi spesial, serta sesi doa bersama. Antusiasme peserta begitu tinggi, menunjukkan bahwa konsep dakwah kreatif seperti ini mendapat tempat di hati generasi muda.
MAOS Sidoarjo telah membuktikan bahwa syiar Islam tidak harus selalu berada di dalam masjid atau mimbar. Dengan vespa dan semangat ke-NU-an, mereka bergerak di jalanan, menyapa umat, dan membawa pesan kebaikan dengan cara yang dekat dan menyenangkan.
Warsono