Korban Tewas Runtuhnya Musala Al Khoziny Capai 60 Jiwa, Pencarian Diperketat

Tim SAR gabungan memasukkan kantong berisi jenazah ke dalam ambulance dalam insiden runtuhnya musala pondok pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/10).
SIDOARJO, POSTINDONESIA. COM – Korban Tewas Runtuhnya Musala Al Khoziny Capai 60 Jiwa, tragedi runtuhnya Musala Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, memasuki babak baru yang semakin mendalam. Badan Pencarian dan Pertolongan (SAR) mengonfirmasi peningkatan jumlah korban tewas menjadi 60 jiwa per Senin (6/10) malam, setelah 11 jenazah lagi berhasil dievakuasi dari reruntuhan.
Dengan update terbaru ini, jumlah orang yang masih dinyatakan hilang dan menjadi prioritas pencarian menyusut menjadi tiga orang. Data ini, seperti disampaikan pihak berwenang, merupakan perkiraan sementara yang mengacu pada daftar absensi pondok pesantren setempat.
Proses evakuasi tidak hanya menemukan jenazah dalam kondisi utuh. Laporan terpisah menyebutkan, tim gabungan juga telah memulangkan lima potongan anggota tubuh korban. Seluruh bukti evidensi tersebut telah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk menjalani proses identifikasi forensik yang ketat guna memastikan identitas setiap korban.
Di sisi korban selamat, situasi mulai menunjukkan perbaikan. Sebanyak 99 orang masih harus menjalani perawatan medis, namun empat orang lainnya telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh tim dokter. Satu korban lain dinyatakan tidak memerlukan perawatan lebih lanjut.
Hingga berita ini diturunkan, operasi SAR masih berpusat pada dua sektor kritis, yaitu A1 dan A2. Area tersebut merupakan zona dengan tumpukan material beton terberat dari bangunan yang ambruk. Proses pembersihan dilakukan dengan tingkat kehati-hatian tinggi guna mencegah risiko kerusakan sekunder pada struktur bangunan yang berdekatan.

Tragedi ini kembali menyoroti urgensi audit keselamatan bangunan publik, khususnya di kawasan padat aktivitas seperti Sidoarjo. Pencarian ketiga korban hilang terus dilakukan tanpa henti, mengusung harapan dan doa dari seluruh lapisan masyarakat.
Red/War