Jambore Nasional XIII Amerika Jeep di Coban Rondo: Semangat Kebersamaan dan Tantangan Tanpa Batas”

Malang, 5 Juli 2025,Postindonesia.co.id – Kawasan wisata Coban Rondo, Batu, Malang, hari ini (5/7) dipenuhi oleh deru mesin Jeep dan tawa riang ratusan peserta Jambore Nasional (Jamnas) XIII Amerika Jeep.
Acara tahunan yang biasanya digelar jelang 10 November ini sengaja diadakan pada Juli, bertepatan dengan HUT Kota Malang dan libur sekolah. Tujuannya jelas: ajak keluarga berwisata sambil dongkrak gairah pariwisata Batu.
Dukung Ekonomi Lokal, Panitia Ungkap Harapan Besar
H. Agung Shinta, Ketua Panitia Jamnas, menegaskan komitmen acara ini untuk memutar roda perekonomian Batu. “Kami ingin uang berputar di sini—mulai dari penginapan, kuliner, hingga oleh-oleh khas Batu,” tegasnya. Namun, antusiasme peserta tak dibarengi kehadiran Walikota Batu, Nurochman, yang batal muncul meski telah ditunggu 45 menit.
Kisah Heroik di Balik Kemudi Jeep
Dari ratusan peserta yang datang dari Medan, NTB, hingga Banyuwangi, kisah Rudi (49) asal Madiun menyita perhatian. Meski mengalami amputasi akibat kecelakaan, ia tetap menyetir sendiri Jeep Tossa modifikasinya. “Ini bukti semangat tak kenal batas!” seru Agung Shinta
Tak kalah menarik, peserta termuda adalah bayi 1 bulan asal NTB, sementara kontingen terbesar berasal dari Klub Wilis dengan 150 anggota. Total peserta mencapai 600 orang, melampaui target awal 500 pendaftar.
Lomba Seru hingga Malam Kebersamaan
Panitia menyiapkan beragam aktivitas, mulai dari lomba anak-anak hingga pertunjukan panggung usai Maghrib. “Ini bukan sekadar kumpul-kumpul. Ada peserta yang rela habiskan puluhan juta dari Medan atau Kalimantan. Ini tentang semangat merah-putih!” tegas Agung.
Malam harinya, digelar acara makan bakso bersama sebagai simbol persatuan. “Nenek-nenek di sini turun tangan masak untuk peserta. Inilah esensi kebersamaan yang kami pertahankan,” tambahnya.
PPAJI: Jeep sebagai Perekat Persaudaraan
Mulyo Aji, perwakilan Persatuan Penggemar Amerika Jeep Indonesia (PPAJI), menyebut acara ini sebagai cermin persatuan bangsa. “PPAJI sudah ada di semua provinsi kecuali Papua. Kami pencinta Jeep, tapi yang utama adalah jaga persaudaraan,” ujarnya.
Rudi Hartono, peserta difabel asal Madiun, mengaku diterima seperti keluarga di komunitas ini. “Sejak lumpuh tahun 2000, saya bosan pakai motor roda tiga. Jeep ini jadi penyemangat baru,” kisahnya.
Harapan untuk Tahun Depan
Agung berharap event berikutnya bisa lebih meriah tanpa tinggalkan nilai kebersamaan. “Kami ingin acara ini jadi magnet pariwisata sekaligus penguat persaudaraan,” tutupnya.
Dengan semangat “Tanpa Batas“, Jamnas XIII Amerika Jeep tak hanya pacu adrenalin, tapi juga kobarakan rasa cinta tanah air di antara pesertanya.
Hr/Yn