Juli 20, 2025

Revolusi Biru-Hijau, Kota Batu Menjadi Pelopor Pertanian Regeneratif di Indonesia

Kota Batu, Jawa Timur – Di balik julukannya sebagai “Swiss Kecil Jawa”, Kota Batu sedang menorehkan babak baru dalam sejarah pertanian Indonesia. Tidak sekadar mempertahankan tradisi hortikultura, wilayah ini kini menjadi laboratorium hidup untuk praktik pertanian regeneratif yang menggabungkan kearifan lokal dengan inovasi terkini.

Dari Kota Apel Menuju Pusat Agroekologi
Sementara kebanyakan daerah masih berkutat dengan praktik pertanian konvensional, petani-petani Batu telah melangkah lebih jauh:

Bank Benih Indigenus: Mengumpulkan dan melestarikan 37 varietas lokal apel, stroberi, dan sayuran yang hampir punah
Pertanian Karbon Negatif Menerapkan teknik yang justru menyerap lebih banyak karbon daripada yang diemisikan
Agroforestri Integratif : Menanam apel di antara pohon keras sebagai solusi alih fungsi lahan

Teknologi yang Memulihkan, Bukan Mengeksploitasi

Inovasi terbaru yang sedang diuji coba:

1. Drone Penebar Mikroba: Menggunakan UAV untuk menyebarkan mikroba pengurai alami
2. Sensor Tanah Nano: Memantau kesehatan tanah secara real-time
3. Aplikasi “Tani Lestari Batu: Platform pertama di Indonesia yang menghitung jejak ekologi usaha tani

Ekonomi Sirkular di Lahan Pertanian
Yang membedakan gerakan ini adalah pendekatan holistik:

– Limbah hotel dan villa diubah menjadi kompos premium
– Air bekas wisata kolam renang dimurnikan untuk irigasi
– Plastik daur ulang menjadi infrastruktur hidroponik